Jumat, 01 Juni 2012

Bagaimana Jika Tidak Ada Gravitasi di Bumi ?

Bagaimana Jika Tidak Ada Gravitasi di Bumi?

Gravitasi adalah salah satu hal yang benar-benar kita butuhkan secara mutlak. Dan ada dua hal tentang gravitasi yang tidak dapat kita pungkiri : kenyataan bahwa ia selalu ada, dan fakta bahwa hal itu tidak pernah berubah. Jika gravitasi bumi (pernah) berubah secara signifikan, hal itu akan memiliki pengaruh yang sangat besar pada hampir segala hal karena begitu banyak hal yang dirancang di bumi ini berada pada pengaruh gravitasi.

Sebelum melihat perubahan pada gravitasi, akan sangat membantu jika kita memahami apa itu gravitasi. Gravitasi adalah gaya tarik antara dua atom. Misalkan saja Anda mengambil dua bola golf dan menempatkannya di atas meja. Akan ada daya tarik gravitasi yang sangat kecil antara atom-atom pada kedua bola golf. Jika Anda memiliki dua potong besar timah dan beberapa instrumen yang luar biasa tepat, Anda akan dapat mengukur daya tarik yang sangat kecil antara mereka. Hal ini hanya bila Anda mendapatkan nomor atom yang sangat besar (massa masif), seperti dalam kasus planet bumi, bahwa gaya tarik gravitasinya sangat signifikan.

Alasan mengapa gravitasi di bumi tidak pernah berubah adalah karena massa bumi tidak pernah berubah. Satu-satunya cara untuk tiba-tiba mengubah gravitasi di Bumi akan mengubah massa planet. Perubahan dalam massa cukup besar untuk menghasilkan perubahan gravitasi tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Tapi mari kita mengabaikan fisika dan membayangkan bahwa, suatu hari, gravitasi planet bumi dimatikan, dan tiba-tiba tidak ada gaya gravitasi di bumi. Hal ini akan berubah menjadi hari yang cukup sangat buruk. Kita semua bergantung pada gravitasi untuk menahan begitu banyak hal – mobil, orang, perabotan, pensil dan kertas di meja Anda, dan seterusnya. Segalanya tiba-tiba tidak memiliki alasan untuk tetap turun, maka semuanya akan mulai mengambang. Bukan hanya furnitur dan semacamnya yang akan mulai mengapung. Dua hal yang lebih penting yang dilakukan gravitasi pada tanah adalah atmosfer dan air di lautan, danau dan sungai. Tanpa gravitasi, udara di atmosfer tidak memiliki alasan untuk berkeliaran, dan segera akan melompat ke ruang angkasa. Masalah yang sama juga akan dialami bulan – bulan tidak memiliki gravitasi yang cukup untuk menjaga atmosfer di sekitarnya, sehingga ia menjadi vakum (ruang hampa). Tanpa atmosfer, setiap makhluk hidup akan mati segera dan cairan apa pun akan mendidih pergi ke ruang angkasa.

Dengan kata lain, tidak ada yang mampu bertahan lama jika bumi tidak memiliki gravitasi. Jika gravitasi tiba-tiba menjadi berlipat ganda, ini akan menjadi hampir sama buruk, karena semuanya akan dua (atau beberapa) kali lebih berat. Akan ada masalah besar dengan bangunan strukturak. Rumah, jembatan, gedung pencakar langit, kaki meja, terowongan bawah tanah dan sebagainya semua dirancang untuk gravitasi normal. Sebagian besar struktur akan runtuh cukup cepat jika kita melipatgandakan beban (gravitasi) pada mereka. Pohon dan tanaman akan memiliki masalah. Saluran listrik juga akan memiliki masalah. Tekanan udara akan berlipat ganda dan akan memberi efek yang besar pada cuaca.

Jawaban ini menunjukkan betapa gravitasi tidak terpisahkan adalah bagi kehidupan kita. Kita tidak bisa hidup tanpa gravitasi, dan kita tidak mampu bertahan jika ia tiba-tiba berubah. Gravitasi merupakan salah satu dari konstanta sejati dalam hidup kita!

BULAN SEBAGAI SATELIT SETIA BUMI



BULAN SEBAGAI SATELIT SETIA BUMI






 
 
Bulan merupakan satu-satunya satelit alami Bumi dan terbesar ke-5 di Tata Surya kita. Selalu terlihat setia mengitari Bumi sejak miliaran tahun lalu sepertinya tidak pernah berubah sejak dulu, dingin dan tak berkehidupan.

Walaupun tidak diketahui secara pasti tentang asal-usul Bulan, tetapi para ilmuwan menemukan bukti bahwa Satelit alami Bumi ini diperkirakan terbentuk akibat sebuah planet sebesar Mars yang bernama theira menghantam Bumi 4,5 miliar tahun lalu. Tumbukan tersebut membuat miliaran ton materi panas terlempar ke luar angkasa dan menjadi puing-puing debu yang berjumlah sangat banyak dan mengorbit di sekeliling Bumi hingga akhirnya terkumpul menjadi bola raksasa. Sejak itu, kawah dan lekuk bulan yang tampak permanen saat ini sebenarnya dipahat oleh tumbukan pecahan-pecahan asteroid dan benda langit lainnya hingga menjadi bola raksasa abu-abu seperti yang kita lihat saat ini.

Cahaya Bulan berasal dari pantulan cahaya matahari, karena Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri. Diameternya sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi, yaitu sekitar 3.474 km. Inilah yang mendasari kesimpulan para ilmuwan tentang volume Bulan yang hanya sekitar 2 persen dari volume Bumi dan gaya gravitasinya hanya sekitar 17 persen daripada gravitasi Bumi. Jarak rata-rata dari pusat ke pusat Bumi-Bulan adalah 384.403 km atau sekitar 30 kali diameter Bumi. Pada awalnya jarak bulan pada pertama kali hanya sekitar 30.000 mil atau 15 kali lebih dekat dari jarak Bulan dengan Bumi sekarang. Dari hasil penelitian, Bulan menjauh sekitar 3,8 cm per tahunnya.

Walaupun ditarik oleh gaya gravitasi Bumi, Bulan tidak jatuh ke Bumi. Hal ini disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi Bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan yang sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi inilah penyebab semakin menjauhnya Bulan dari Bumi dengan kecepatan sekitar 3,8 cm/tahun.

Bulan memiliki massa hanya 1,2 persen dari massa Bumi. Sedangkan Massa jenisnya 3,4 g/cm³, lebih ringan dibanding massa jenis Bumi yaitu 5,5 g/cm³. Tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan karena ketidakadaan udara. Ketiadaan udara dan air di Bulan juga menyebabkan tidak adanya pengikisan benda langit yang jatuh ke Bulan dan menyebabkan banyak kawah di Bulan. Bahkan ada kawah yang sudah berusia jutaan tahun dan masih tetap utuh hingga sekarang. Di antara kawah terbesar Bulan dengan diameter 230 km dan sedalam 3,6 km bernama Clavius.

Hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Hal ini karena Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi yang menyebabkan kala rotasi (berputar pada porosnya) sama dengan kala revolusinya (berputar mengelilingi Bumi).


Fase Bulan Sebagai Penanda Waktu

Sebagai satelit Bumi, Bulan bergerak mengelilingi Bumi (Revolusi) dengan periode 27,3 hari. Lintasan orbitnya menyilang sebesar 5,2 derajat dengan orbit Bumi (ekliptika), sehingga kita dapat melihat fase Bulan purnama atau gerhana Bulan secara bergantian. Posisi Bulan dalam perjalanannya mengelilingi Bumi berubah-ubah relatif terhadap Matahari dan Bumi sehingga bagian terang di Bulan yang terlihat dari Bumi secara periodik berbeda-beda dari waktu ke waktu. Perubahan ini disebut juga dengan perubahan fase, membutuhkan waktu 29,5 hari (periode sinodis) atau sedikit lebih lama dari periode rotasinya. Bulan juga akan terbit pada waktu yang berbeda setiap harinya dalam rentang waktu tersebut.

Berikut ini adalah fase Bulan yang perlu kita ketahui:

Bulan Purnama




Keadaan ketika Bulan nampak bulat sempurna dari Bumi. Pada saat itu, Bumi terletak hampir segaris di antara Matahari dan Bulan sehingga seluruh permukaan Bulan yang diterangi Matahari terlihat jelas dari arah Bumi.

Bulan Cembung 
 
 

   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Bulan Separuh


Bulan Sabit
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Keadaan ketika hanya sebagian permukaan Bulan yang disinari Matahari terlihat dari Bumi. Pada saat itu, posisi Bulan terhadap Bumi membentuk sudut tertentu terhadap garis Bumi - Matahari.

Bulan Mati


 
 
 
 
 
 
 
Kebalikan dari Bulan Purnama, terletak pada hampir segaris di antara Matahari dan Bumi, sehingga yang terlihat adalah sisi belakang Bulan yang gelap, alias tidak nampak apa-apa.

Penduduk Bumi pun memanfaatkan fase Bulan sebagai penanda waktu/sistem kalender. Selain sistem kalender Islam dan Jawa, sebenarnya ada banyak sistem kalender yang didasarkan pada Bulan. Dalam kedua sistem kalender tersebut, jumlah hari dalam satu bulan ditentukan dari periode sinodis Bulan. Terdapat 12 bulan dalam setahun yang masing-masing bulannya terdiri dari 30 atau 29 hari. Pada kalender Jawa misalnya, bulan pertama memiliki 30 hari dan bulan berikutnya memiliki 29 hari, begitu seterusnya secara bergantian hingga bulan ke-12. Sedangkan di kalender Islam, dalam sebulan jumlah hari ditentukan dari perhitungan usia Bulan sehingga bisa saja terdapat dua Bulan yang berurutan memiliki jumlah hari yang sama.


Minggu, 27 Mei 2012


NAMA-NAMA FLORA LANGKA
1.     Bunga Bangkai (rafflesia arnoldi)
Ditemukan oleh rombongan Sir Stamfort (gubernur East Indi Company di Sumatera dan Jawa) dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis yang mengadakan ekspedisi di Bengkulu pada tanggal 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut diabadikan menjadi nama latin bungan ini oleh Robert Brown.
Indonesia dilimpahi dengan kekayaan hayati yang tiada taranya. Hutan yang terbentang di belasan ribu pulau mengandung berbagai jenis flora dan fauna, yang kadang tidak dapat dijumpai di bagian bumi lainnya dan merupakan salah satu negara Mega Biodiversity (kekayaan akan keanekaragaman hayati ekosistem, sumberdaya genetika, dan spesies yang sangat berlimpah). Tidak kurang dari 47 jenis ekosistem alam yang khas sampai jumlah spesies tumbuhan berbunga yang sudah diketahui, sebanyak 11 % atau sekitar 30.000 jenis dari seluruh tumbuhan berbunga di dunia. Sayangnya, banyak jenis tumbuhan tertentu, mengalami kepunahan.
Sampai saat ini, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta tiga cabangnya (Kebun Raya Cibodas,Purwodadi, dan Bedugul Bali) baru mengoleksi 20 % total jenis tumbuhan yang ada di Indonesia. Koleksi anggrek kurang dari 5 % yang ada di Kawasan Timur Indonesia. Untuk jenis durian saja, Indonesia memiliki puluhan jenis, talas ada 700-an jenis, yang semuanya sangat potensial untuk dikembangkan. Menurut data base yang ada, terdapat 2 juta spesies tumbuhan di dunia dan 60%nya ada di Indonesia. Pemerintah kini terus berupaya untuk menyelamatkan berbagai kekayaan Sumbar Daya Alam berupa tumbuhan langka yang bermanfaat bagi manusia melalui usaha memperbanyak kebun raya, taman nasional, cagar alam dan daerah-daerah konservasi di seluruh Indonesia.
Tidak bisa dibayangkan banyaknya jenis tumbuh-tumbuhan atau flora di dunia ini. Sampai saat inipun banyak kalangan ilmuwan yang berpendapat bahwa belum semua jenis flora yang ada di bumi telah dikenali.
Seperti halnya hewan, jenis-jenis flora sangat ditentukan oleh lingkungan spesifiknya yang disebut juga sebagai habitat. Dengan bantuan manusia, beberapa diantara tumbuh-tumbuhan ini tersebar luas ke berbagai belahan bumi, sehingga ada jenis yang bisa ditemui di banyak negara, dan adapula yang hanya dapat ditemui di habitat asalnya.
Kerusakan lingkungan yang terjadi telah menghancurkan banyak habitat-habitat tumbuhan yang menyebabkan punahnya jenis-jenis tumbuhan tertentu, sehingga turut mempengaruhi kehidupan hewan dan penduduk yang tinggal diatasnya.

2.     Anggrek Pensil (Vanda Hookeriana)
Angger pensil (Vanda hookeriana) asal Sumatra adalah jenis anggrek yang langka. Anggrek yang banyak diminati para pencinta bunga itu hidup menumpang pada bunga bakung (Crinum asiaticum). Langkanya anggrek ini, dikarenakan habitat anggrek yang ada di Cagar Alam Dusun Besar (CADB), Bengkulu sudah rusak oleh tangan manusia. Kerusakan tersebut juga menyebabkan bunga bakung mati.
Untuk mencegah kepunahan anggrek pensil, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu telah mencoba mengembangbiakkan anggrek ini. Uji coba pengembangbiakan anggrek langka itu di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), Bengkulu. Pada Februari 2005 ditanam sebanyak 20 batang, dan April 2006 sebanyak 7 batang. Ternyata anggrek tersebut dapat tumbuh subur di DDTS.
Pada bulan Juni ini BKSDA akan menanam kembali 20 batang anggrek hasil penangkaran yang dilakukan oleh BKSDA. Demikian dikatakan Kepala BKSDA Bengkulu, Yohanes Sudarto, Rabu (6/6)
Anggrek pensil memiliki keindahan yang khas. Kesegaran bunga ini dapat mencapai 22 hari. Pada tahun 1882 anggrek ini dinobatkan sebagai “Ratu Anggrek” dan mendapat hadiah “First Class Certificate” dari pemerintah Inggris.
Kata sulitHabitat: tempat tinggal khas untuk hewan dan tumbuhan.Penangkaran: usaha pengembangbiakan hewan atau tumbuhan.

3.       Bunga Edelweis Anaphalis Javanica

Edelweis Anaphalis Javanica adalah tumbuhan gunung yang terkenal, tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia, tetapi tumbuhan yang cantik ini sekarang sangat langka.
Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya.
Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat dihadapi.
Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.
4.       Tanaman Pakis Ekor Monyet
Tanaman ini terbilang langka, sinonimnya cukup banyak yaitu pakis hanoman, pakis sun go kong, dll. Nama yang banyak disandangnya tidak lain disebabkan karena penampilan luar dari tanaman pakis ini sendiri. Tidak seperti tanaman lain yang berdaun, tanaman ini justru berbulu/berambut seperti monyet.
Perawatan tanaman ini berdsarkan sumber sumber yang saya baca tidak sulit, yang sulit budi-dayanya menjadikan tanaman ini langka dan banyak diburu oleh para kolektor tanaman langka.

5.     Bunga Bangkai (rafflesia arnoldi)
Ditemukan oleh rombongan Sir Stamfort (gubernur East Indi Company di Sumatera dan Jawa) dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis yang mengadakan ekspedisi di Bengkulu pada tanggal 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut diabadikan menjadi nama latin bungan ini oleh Robert Brown.
Indonesia dilimpahi dengan kekayaan hayati yang tiada taranya. Hutan yang terbentang di belasan ribu pulau mengandung berbagai jenis flora dan fauna, yang kadang tidak dapat dijumpai di bagian bumi lainnya dan merupakan salah satu negara Mega Biodiversity (kekayaan akan keanekaragaman hayati ekosistem, sumberdaya genetika, dan spesies yang sangat berlimpah). Tidak kurang dari 47 jenis ekosistem alam yang khas sampai jumlah spesies tumbuhan berbunga yang sudah diketahui, sebanyak 11 % atau sekitar 30.000 jenis dari seluruh tumbuhan berbunga di dunia. Sayangnya, banyak jenis tumbuhan tertentu, mengalami kepunahan.
Sampai saat ini, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta tiga cabangnya (Kebun Raya Cibodas,Purwodadi, dan Bedugul Bali) baru mengoleksi 20 % total jenis tumbuhan yang ada di Indonesia. Koleksi anggrek kurang dari 5 % yang ada di Kawasan Timur Indonesia. Untuk jenis durian saja, Indonesia memiliki puluhan jenis, talas ada 700-an jenis, yang semuanya sangat potensial untuk dikembangkan. Menurut data base yang ada, terdapat 2 juta spesies tumbuhan di dunia dan 60%nya ada di Indonesia. Pemerintah kini terus berupaya untuk menyelamatkan berbagai kekayaan Sumbar Daya Alam berupa tumbuhan langka yang bermanfaat bagi manusia melalui usaha memperbanyak kebun raya, taman nasional, cagar alam dan daerah-daerah konservasi di seluruh Indonesia.
Tidak bisa dibayangkan banyaknya jenis tumbuh-tumbuhan atau flora di dunia ini. Sampai saat inipun banyak kalangan ilmuwan yang berpendapat bahwa belum semua jenis flora yang ada di bumi telah dikenali.
Seperti halnya hewan, jenis-jenis flora sangat ditentukan oleh lingkungan spesifiknya yang disebut juga sebagai habitat. Dengan bantuan manusia, beberapa diantara tumbuh-tumbuhan ini tersebar luas ke berbagai belahan bumi, sehingga ada jenis yang bisa ditemui di banyak negara, dan adapula yang hanya dapat ditemui di habitat asalnya.
Kerusakan lingkungan yang terjadi telah menghancurkan banyak habitat-habitat tumbuhan yang menyebabkan punahnya jenis-jenis tumbuhan tertentu, sehingga turut mempengaruhi kehidupan hewan dan penduduk yang tinggal diatasnya.

6.       Welwitschia Mirabilis









Memang tumbuhan yang satu ini nggak keliatan asik, tapi tumbuhan asli Namibia ini memang luar biasa, cuma satu-satunya! Tumbuhan ini hanya punya dua daun, dan satu batang dan sistem akar, cuman itu aja! Tapi dua daun ini terus tumbuh sampai akhirnya mirip Alien. Batang tanaman ini makin lama akan makin tebal, tapi tidak meninggi, tinggi maksimum tanaman ini hanya 2 meter saja tapi lebarnya dapat mencapai 8 meter. Umur tanaman ini bisa mencapai 400 sampai 15 abad!. Bisa hidup terus tanpa hujan selama 5 tahun lamanya! Selain itu, tanaman yang dalam bahasa Namibia disebut Onyanga ini ternyata enak untuk dimakan baik dimakan mentah maupun dimasak dalam bara. O ya, arti nama Onyanga adalah Bawang

7.       Dionaea Muscipula
Tanaman satu ini adalah tanaman karnivora paling terkenal, karena aktivitas dan efisiensinya dalam memerangkap mangsa. Pasangan “Daun” yang menjadi ciri khas tanaman ini adalah perangkap yang memiliki rambut yang ultra sensitif, yang dapat merasakan adanya hewan atau serangga kecil yang datang. Begitu rambut di daun ini tersentuh, maka daun akan menutup dan memerangkap hewan apapun yang mendekatinya.


8.       Desmodium Gyrans
Darwin menamai tumbuhan ini sebagai Hedysarum, atau para ahli botani menyebutnya Desmodium Gyrans, atau lebih modern lagi Codariocalyx Motorius. Nama yang biasa dikenal adalah Rumput Menari (Dancing Grass) atau Tanaman Semaphore (Semaphore Plant), karena gerakan daunnya, yang mirip dengan gerakan tangan pengirim sinyal semaphore. Tanaman ini gampang skeali tumbuh, hanya butuh matahari dan air saja tanpa perlu pupuk yang rumit.



9.       Euphorbia Obesa

Tanaman ini adalah tanaman endemik di daerah Great Karoo, Afrika Selatan. Karena bentuknya yang lucu, banyak penggemar tanaman akhirnya mengambil tanaman ini dan mengkoleksinya, sehingga populasinya rusak berat. Akhirnya tanaman ini dilindungi oleh pemerintah Afika Selatan.


10.   Dracaena Cinnabari
Tanaman ini asli kepulauan Socotra. Pohon ini dikenal dengan nama Pohon Darah Naga atau Pohon Naga Socotra. Bentuknya yang unik, seperti payung, ternyata hanya satu dari uniknya pohon ini. Nama darah naga dari pohon ini ternyata diambil dari getah pohon ini yang berwarna merah. Persis seperti darah naga di Harry Potter, ternyata ‘darah naga’ dari pohon ini berguna untuk pengobatan. Selain itu, ternyata warna merah ‘darah naga’ pohon ini juga sering digunakan sebagai pewarna merah alami.
Association of South East Asian Nations
(ASEAN)


A.             Latar Belakang

Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok yang ditandatangani oleh lima tokoh pendiri ASEAN diantaranya :
a.                  Adam Malik, Menteri Luar Negeri dari Indonesia
b.                  Tun Abdul Razak, Menteri Luar Negeri dari Malaysia
c.                   Thanat Khoman, Menteri Luar Negeri dari Thailand
d.                  Narsisco Ramos, Menteri Luar Negeri dari Filipina
e.                   S. Rajaratnam, Menteri Luar Negeri dari Singapura
Setelah kelima negara tersebut, Brunei Darussalam bergabung pada tanggal 8 Januari 1984, Vietnam pada tanggal 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar pada tanggal 23 Juli 1997, dan Kamboja pada tanggal 30 April 1999.
Berdasarkan data tahun 2006, kawasan ASEAN memiliki populasi sekitar 560juta, luas 4,5 juta kilometer persegi, produk domestik bruto hampir US $ 1.100 miliar, dan total perdagangan sekitar US $ 1.400 miliar.




Lambang ASEAN



B.             Tujuan ASEAN

1.                  Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
2.                 Meningkatkan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara
3.                 Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang sosial, ekonomi, kebudayaan, teknologi dan administrasi
4.                 Menyelenggarakan usaha-usaha efektif untuk mencapai hasil yang lebih
5.                 Mendirikan industri dan memperluas perdagangan, termasuk perdagangan internasional
6.                 Memelihara kerja sama dengan organisasi regional dan internasional yang lainnya


C.              Perkembangan ASEAN
Menjelang abad ke-21, ASEAN menyepakati untuk mengembangkan suatu kawasan yang terintegrasi dengan membentuk suatu komunitas negara-negara Asia Tenggara yang terbuka, damai, stabil dan sejahtera, saling peduli, diikat bersama dalam kemitraan yang dinamis di tahun 2020. Harapan tersebut dituangkan dalam Visi ASEAN 2020 di Kuala Lumpur tahun 1997. Untuk merealisasikan harapan tersebut, ASEAN mengesahkan Bali Concord II pada KTT ke-9 ASEAN di Bali tahun 2003 yang menyetujui pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN Community) dan target tersebut dipercepat menjadi tahun 2015.
Untuk menjadikan ASEAN sebagai Asosiasi yang berdasarkan hukum dan menjadi subyek hukum, telah ditandatangani Piagam ASEAN pada tahun 2007. Setelah diratifikasi oleh 10 negara anggota ASEAN, Piagam ini mulai berlaku pada tanggal 15 Desember 2008.
D.              Piagam ASEAN
Setelah melalui proses panjang,  pada KTT ASEAN ke-13 di Singapura tahun 2007, negara-negara anggota ASEAN telah menandatangani Piagam ASEAN. Setelah melalui proses ratifikasi di masing-masing Negara Anggota, Piagam ASEAN mulai diberlakukan sejak tanggal 15 Desember 2008. Presiden RI telah menandatangani RUU Pengesahan Piagam ASEAN menjadi UU No. 38/2008 pada tanggal 6 November 2008.
Piagam ASEAN terdiri dari Preamble, 13 Bab dan 55 Pasal beserta lampiran-lampirannya yang menegaskan kembali keberlakuan semua nilai, prinsip, peraturan dan tujuan ASEAN seperti yang telah tercantum dalam berbagai perjanjian, deklarasi, konvensi, traktat dan dokumen-dokumen dasar ASEAN lainnya.
Piagam ASEAN mengubah ASEAN dari asosiasi yang bersifat longgar menjadi organisasi yang memiliki legal personaliti dan berdasarkan aturan-aturan yang jelas. Selain itu, Piagam juga menegaskan bahwa ASEAN harus menjadi people-oriented organization. Piagam ASEAN mengikat negara-negara anggota dalam melaksanakan berbagai perjanjian yang telah disepakati bersama.
E.              Hubungan Eksternal ASEAN
Visi ASEAN 2020 menegaskan ASEAN yang berwawasan ke depan akan memainkan peran penting dalam masyarakat internasional dan memajukan kepentingan bersama ASEAN. Kerjasama antara Asia Tenggara dan Timur Laut negara telah dipercepat dengan diadakannya pertemuan puncak tahunan antara para pemimpin ASEAN, Cina, Jepang, dan Republik Korea (ROK) dalam proses ASEAN plus Three.
Hubungan ASEAN Plus Three terus diperluas dan diperdalam di bidang dialog dan kerjasama keamanan, kejahatan transnasional, perdagangan dan investasi, lingkungan, keuangan dan moneter, pertanian dan kehutanan, energi, pariwisata, kesehatan, tenaga kerja, budaya dan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan teknologi komunikasi, kesejahteraan sosial dan pembangunan, pemuda, dan pembangunan pedesaan dan pemberantasan kemiskinan. Sekarang ini ada tiga belas pertemuan tingkat menteri di bawah kerjasama ASEAN Plus Three.
ASEAN terus mengembangkan hubungan kerjasama dengan Mitra Dialog, yaitu, Australia, Kanada, Cina, Uni Eropa, India, Jepang, Korsel, Selandia Baru, Federasi Rusia, Amerika Serikat, dan United Nations Development Programme. ASEAN juga meningkatkan kerjasama dengan Pakistan di beberapa daerah kepentingan bersama.
Konsisten dengan tekad untuk meningkatkan kerjasama dengan daerah-daerahberkembang lainnya, ASEAN mempertahankan kontak dengan organisasi-organisasi antar-pemerintah, yaitu Organisasi Kerjasama Ekonomi, the Gulf Cooperation Council, the Rio Group, the South Asian Association for Regional Cooperation, the South Pacific Forum, dan juga melalui Asian-African Sub-Regional Organization Conference.
Sebagian besar Negara-negara Anggota ASEAN juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), Asia-Europe Meeting (ASEM), dan East Asia-Latin America Forum (EALAF).

Maraknya Siswa yang Mengikuti Bimbingan Belajar di luar Sekolah


BAB I
PENDAHULAN

A.   Latar Belakang
Akhir-akhir ini banyak siswa yang mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Hal ini dikarenakan banyaknya siswa yang kurang paham dan mengerti materi-materi yang diajarkan oleh para pengajar di sekolah. Akibatnya banyak siswa yang memilih untuk memanggil guru privat atau mengikuti bimbingan belajar di lembaga-lembaga pendidikan.
Maka dari itu, masalah ini sepertinya sangat menarik untuk kita ketahui lebih dalam lagi. Selain itu, kami sebagai pelajar juga ingin mencoba membandingkan kualitas belajar siswa yang hanya belajar disekolah dengan siswa yang belajar ekstra dengan mengikuti bimbingan belajar di sekolah.

B.   Rumusan Masalah
1.     Faktor apa saja yang memndorong parea siswa untuk mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah?
2.     Efektifkah bimbingan belajar yang telah diikuti oleh para siswa?
3.     Apa saja hasil yang telah diperoleh siswa setelah mengikuti bimbingan belajar?
4.     Atas dorongan siapa siswa mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah?

C.   Tujuan Penelitian
1.     Mengetahui alsan siswa yang memilih untuk mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah.
2.     Membandingkan hasil belajar siswa yang hanya belajar di sekolah dengan siswa yang mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah.
3.     Mencari tahu kelebihan dan kekurangan bimbingan belajar yang telah di ikuti oleh para siswa.

D.   Manfaat Penelitian
1.     siswa mengetahui kelebihan dan kekurangan bimbingan belajar di luar sekolah.
2.     Dapat memberi solusi bagi siswa yang kurang bisa menangkap pelajaran di sekolah.



BAB II
LANDASAN TEORETIS

Bimbingan belajar merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau organisasi yang bertujuan untuk memberikan pendidikan non-formal bagi para siswa.
Di zaman yang serba modern ini sudah banyak lembaga-lembaga yang menawarkan jasa dalam memberikan pendidikan kepada siswa dengan berbagai metode yang baru yang bisa menarik minat siswa untuk mengiokuti bimbingan belajar tersebut.
Kebanyakan para tentor yang mengajar di sebuah bimbingan belajar  tersebut adalah berasal dari mahasiswa atau mahasiswi yang mencari penghasilan lebih dengan member pendidikan yang mereka miliki kepada adik-adik kelasnya. Hal tersebut membuktikan adanya saling ketergantungan antara siswa yang membutuhkan pendidikan lebih dengan para tentor yang mengajar di lembaga tersebut.



BAB III
METODE PENELITIAN


A.   Tempat dan waktu penelitian
Pengambilan data dilakukan di kelas XI IA 5 pada waktu pelajaran Bahasa Indonesia.

B.   Subjek Penelitian
Subjek yang menjadi penelitian kami adalah para siswa dan siswi XI IA5 yang mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah.

C.   Cara Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara kepada siswa-siswa XI IA 5 yang mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah.



BAB IV
HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan dengan 35 orang siswa di XI IA 5 di peroleh data sebagai berikut:  sekitar 31,5% siswa tidak mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah, sementara  sisanya sekitar 68,5% siswa mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah.
Para siswa yang mengikuti bimbingan belajar tersebut memilih mengikuti bimbingan belajar dengan alasan sebagai berikut:
1.     25% Karena kurang paham dengan penjelasan guru di sekolah
2.     16,5% Untuk sekedar mengisi waktu luang yang bermanfaat
3.     10% Karena dorongan dari orang tua
4.     17% Untuk membantu menyelesaikan tugas sekolah

Namun, tidak sedikit siswa yang merasa kurang puas juga dengan bimbingan belajar yang di ikutinya karena berbagai alas an dan hasilnya sama saja dengan mereka tidak mengikuti bimbingan belajar. Tetapi ada juga yang berhasil mencapai nilai sempurna setelah mengikuti bimbingan belajar.


BAB V
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Kesuksesan seseorang dalam belajar tidak bergantung dari seseorang itu mengikuti bimbingan belajar atau tidak. Meskipun mereka mengikuti bimbingan belajar tapi tidak didasarkan pada rasa ingin bisa hal tersebut akan percuma saja. Semuanya tergantung dari diri kita masing-masing.

B.   Saran
1.     Sebaiknya sebagai seorang pelajar kita wajib belajar dengan sungguh-sungguh.
2.     Bagi para siswa yang mengiktui bimbingan belajar di luar  sekolah seharusnya lebih bisa menonjol di kelasnya.
3.     Bagi para pengajar di sekolah sebaiknya lebih memperhatikan muridnya.

BAB VI
LAMPIRAN

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

1.     Mengapa siswa ingin mengikuti bimbingan belajar?
2.     Apakah ada kemajuan dalam belajar ketika para siswa mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah?
3.     Apakah para siswa mengikuti bimbingan belajar atas desakan orang tua atau kemauan sendiri?
4.     Samakah pelajaran yang diberikan di bimbingan belajar dengan yang di ajarkan di sekolah?
5.     Berapa kali dalam seminggu para siswa  mengikuti bimbingan belajar?

Dari pertanyan-pertanyaan di atas diperoleh data  sebagai berikut:

1.     25% Karena kurang paham dengan penjelasan guru di sekolah
16,5% Untuk sekedar mengisi waktu luang yang bermanfaat
10% Karena dorongan dari orang tua
17% Untuk membantu menyelesaikan tugas sekolah
2.     40% menjawab iya, 60% menjawab tidak.
3.     80%  menjawab atas kemauan sendiri, 20% atas kemauan orang tua.
4.     100% menjawab ya.
5.     Jawaban tergantung pada masing lembaga yang diikuti para siswa.