P...E...L...A...N...G...I...
Pernahkah Anda melihat pelangi? Indah bukan ?
Apakah
Anda pernah menyadari bahwa pelangi merupakan fenomena alam yang terjadi dengan
proses fisika yang sangat menarik untuk dipelajari. Maka, di sini akan di
jelaskan bagaimana paoses terjadinya pelangi itu.Pelangi merupakan suatu busur
spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir
air. Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna
saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi
tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu
saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras.
Biasanya
fenomena ini terjadi ketika udara sangat panas tetapi hujan turun
rintik-rintik. Kita dapat melihat jelas fenomena ini, jika kita berdiri
membelakangi cahaya matahari. Pelangi dapat pula terbentuk karena udara
berkabut atau berembun. Dalam ilmu fisika, pelangi dapat dijelaskan sebagai
sebuah peristiwa pembiasan alam. Pembiasan merupakan proses diuraikannya satu
warna tertentu menjadi beberapa warna lainnya (disebut juga spektrum warna),
melalui suatu media/ medium tertentu pula.
Pada
pelangi, proses berurainya warna terjadi ketika cahaya matahari yang berwarna
putih terurai menjadi spektrum warna melalui media air hujan. Adapun spektrum
warna yang terjadi terdiri atas warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila,
dan ungu.Fenomena pelangi dapat pula terjadi di sekitar air terjun. Percikan
air di sekitar air terjun menjadi media untuk menguraikan warna dari cahaya
matahari yang bersinar.
Proses Terjadinya Pelangi
Cahaya
matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih
cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang
gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap paling tidak tujuh
warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.Panjang gelombang cahaya ini
membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di
sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di dalam spektrum, garis merah selalu
berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini
ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Pelangi
tidak lain adalah busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya
matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia
membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi di dalam tetesan air, kita
sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan
air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi
yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.
Cahaya
keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada panjang
gelombangnya. Perbedaan panjang gelombang ini, akan memunculkan warna-warna
pada pelangi yang tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah
pelangi.Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari
bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat
harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang
orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus berada
dalam satu garis lurus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar